Showing posts with label Garmen. Show all posts
Showing posts with label Garmen. Show all posts

Wednesday, June 13, 2012

Tips Memulai Usaha Jahit Pakaian


kaos one piece
Tips Memulai Usaha Jahit Pakaian - Usaha menjahit saat ini boleh terbilang usaha rumahan yang cuukup mendatangkan penghasilan yang besar. Terutama bagi wanita yang ingni menambah uang belanja dapur.
Memiliki keahlian menjahit merupakan suatu keuntungan, namun apabila Anda ingin lebih menekuni usaha menjahit, Anda bisa untuk mengikuti kursus menjahit. Bagi Anda yang ingin membuka usaha jahit pakaian, Ada beberapa Tips memulai usaha jahit pakaian diantaranya yaitu :
Modal, ini digunakan untuk membeli mesin jahit dan alat-alat menjahit.Jika anda memiliki hobi menjahit, tentunya Anda sudah memiliki peralatan ini sendiri dan tidak perlu membeli atau mengeluarkan modal lagi.
Keahlian menjahit, ini modal utama yang harus Anda miliki, jika Anda mulai dari bawah. Tapi Anda juga bisa menggunakan tenaga orang lain untuk menjadi penjahit di tempat Anda.Promosi, Pastinya jika ingin usaha Anda dikenal orang, Anda harus mempromosikan baik itu lewat teman, brosur atau media internet atau lewat social media.
Kreatif dan selalu mengikuti perkembangan dunia fashion atau mode. Baik itu teknik menjahit atau pun seni tata busana yang baik. Hal ini tentunya berguna bagi para pelanggan Anda yang meminta saran.
Menemukan distributor atau supplier yang tepat, baik itu mesin jahit dan peralatannya. Sehingga pasokan bahan atau alat lainnya tetap tersedia dengan cepat dan tentunya dengan harga yang murah.Utamakan kepuasan konsumen. Bersikap dengan sabar, teliti dan tekun. Misalnya pengukuran saat fitting memerlukan ketelitian. Jika konsumen kecewa dengan hasil jahitan Anda akan menyebabkan mereka pindah ke penjahit lain.
Dengan tips singkat ini, mudah-mudahan bisa membuat Anda mantap dan percaya diri untuk memulai bisnis menjahit.

Sunday, June 10, 2012

Alasan Garmen dan Konveksi Bekerja Sama Dengan Merek Asing


Konveksi dan Garmen
Konveksi dan Garmen
Pakar Konveksi – Ketua Ikatan Ahli Tekstil Indonesia yang biasa disebut IKATSI cabang Jawa Barat, Taufik Rachman menjelaskan bahwa minat para pengusaha konveksi dan garmen asal Bandung dalam mengerjakan merek asal negeri orang dikarenakan jumlah pemesanan yang dilakukan oleh merek-merek kenamaan tersebut selalu dalam jumlah yang sangat besar.

Merek lokal di Indonesia sendiri sebenarnya sudah terus mengalami perkembangan dalam hal bisnis nya. Namun bila merek merek lokal tersebut dibandingkan kapasitas produksinya dengan merek Internasional, maka jumlah produksi merek Internasional akan jauh lebih besar dan banyak.

Namun dampak positif yang disebabkan oleh banyaknya garmen dan konveksi lokal menerima pesanan produksi dari merek dagang Internasional adalah kualitas hasil produksi yang meningkat. Selain itu hal terpenting dari nya adalah dengan meningkatnya perhatian Industri garmen pada karyawannya.

Selain menuntut industri konveksi dan garmen untuk meningkatkan kualitas produknya, merek luar negeri juga terkenal sangat memperhatikan gaji pegawai, upah lembur, kesehatan, keamanan dan juga hak hak dasar karyawan lainnya. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat Indonesia yang berebut posisi untuk bekerja dalam Industri Garmen.

Menurut Taufik, Bandung telah berhasil mengikat kepercayaan dari Eropa, Amerika dan juga Jepang. Walaupun pada awalnya Jepang adalah negara pertama yang memberikan kepercayaan, namun kini permintaan terbesar justru datang dari merek dagang asal Amerika Serikat.

Oleh karenanya Pakar Konveksi berhak untuk tertawa jika melihat banyaknya orang Indonesia yang menggunakan merek luar negeri. Karena pada dasarnya kualitas yang dimiliki oleh merek luar negeri tersebut lebih kurang sama dengan merek yang dimiliki oleh merek merek lokal.

Saturday, June 9, 2012

Pilihan Konveksi, Merek Dagang Sendiri atau Orang Lain


Pilihan Konveksi
Pilihan Konveksi

Pakar Konveksi – Pergerakan positif yang didapatkan oleh industri garmen, berdampak baik pada meningkatnya jumlah lapangan kerja di Indonesia. Industri garmen dan konveksi di Bandung sendiri telah berhasil menyerap tenaga kerja hingga tiga ratus ribu jiwa. Pergerakan positif Industri garmen dan konveksi kota Bandung disebabkan oleh tingginya kualitas produk garmen yang dapat diberikan.

Hal ini terindikasi oleh banyaknya kepercayaan yang diberikan oleh merek dagang internasional kepada garmen dan konveksi kota Bandung. Selain dengan kepercayaan yang datang dari merek dagang internasional. Sambutan baik yang diberikan oleh garmen dan konveksi Bandung menjadi singkronisasi yang baik dalam hubungan need and need antara keduanya.

Alasana garmen dan konveksi Bandung lebih memilih merek Internasional daripada merek lokal adalah karena dengan menerima merek Internasional, para pengusaha konveksi dan garmen akan memerlukan modal yang lebih sedikit karena tidak memerlukan modal lebih untuk keperluan konveksi.

Bila sebuah garmen dan juga konveksi memulai merek dagang sendiri, maka modal yang dikeluarkan lebih besar. Mulai dari Iklan, peragaan busana dan juga biaya lainnya yang akan menyedot dana tidak sedikit.
Namun hal ini tidaklah menyurutkan langkah Pakar Konveksi dalam memulai merek dagang sendiri. Walaupun akan lebih sulit di awal pendiriannya, namun bila sebuah merek dagang telah memiliki pasarnya sendiri, maka usaha tersebut akan mengalami kestabilan usaha lebih baik bila dibandingkan dengan garmen dan juga konveksi yang memproduksi merek dagang milik orang lain. Walaupun bila itu adalah merek dagang internasional.

Friday, June 8, 2012

Produk Konveksi Kota Bandung Go International (2)


Konveksi dan Garmen Go International
Konveksi dan Garmen
Go International 

Pakar Konveksi – Sebenarnya banyak produk bermerek global merupakan produksi asli Indonesia, tepatnya berasal dari kota Bandung. Hal ini sudah berlangsung sangat lama namun tetap saja masih belum banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui hal ini.
Sehingga, saat artis berinisial S yang sibuk berburu merek ke luar negeri bersama pacar kontraknya yang berinisial B. Dia telah melakukan pemborosan percuma karena yang dia cari juga beredar dengan kualitas yang sama di mall bahkan pasar tradisional.  Ini membuktikan bahwa dia merupakan satu dari masyarakat Indonesia yang tidak memiliki intelejensia dalam berbelanja.

Meskipun industri konveksi dan garmen kota Bandung disesaki oleh para pemegang merek kenamaan luar negeri, sebetulnya merek merek tersebut juga memproduksi pakaian mereka di negara negara lain seperti halnya dengan Thailand yang juga terkenal dalam hal industri garmennya.

Selain untuk mengurangi resiko, hal ini dilakukan untuk memenuhi skala produksi merek tersebut yang dikenal sangat tinggi dan banyak. Kualitas yang baik dengan harga yang bersaing menjadi alasan utama Busana made in Bandung begitu diminati oleh dunia.

Ekspor ke Amerika Serikat cukup besar dengan angka mencapai enam miliar US dollar. Dan angka tersebut terus mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan busana made ini Bandung mendapat penghargaan positif di Amerika Serikat terbukti dengan banyaknya artis Hollywood yang mengenakannya.

Tidak hanya pakaian, produk produk lain buatan Indonesia juga dikenal memiliki kualitas kelas dunia. Contohnya saja seperti sepatu, film animasi, aksesoris hingga arsitektur bangunan juga banyak yang melibatkan tenaga ahli asal Indonesia.

Atlet dunia, artis Hollywood banyak yang mengenakan produk asli buatan anak bangsa. Bahkan beberapa film Hollywood sendiri menggunakan set yang dibuat oleh masyarakat Indonesia. Namun banyaknya masyarakat Indonesia yang tidak menyadari hal ini adalah karena kurangnya ekspos media dalam mengangkat topik yang satu ini.

Produk Konveksi Kota Bandung Go International (1)


Konveksi dan Garmen Go International
Konveksi dan Garmen
Go International
Pakar Konveksi – Sebuah prestasi mengagumkan sedang dicetak oleh para pengusaha konveksi dan garmen yang berasal dari kota Bandung, Jawa Barat. Saat ini tercatat sudah puluhan merek busana kelas dunia diproduksi di kota kembang tersebut. Namun pada kenyataannya, prestasi ini kurang diketahui oleh masyarakat Indonesia bahkan masyarakat Bandung sendiri.

Indutri Garmen dan Konveksi Bandung tercatat tengah memproduksi merek merek kelas dunia seperti Hugo Boss, Giorgio Amani, Guess dan masih banyak merek merek kelas atas lainnya. Bahkan kini sudah banyak produk dengan label lokal asli Bandung yang sudah merambah pasar Hollywood Amerika Serikat dan pasar pasar lain di negara negara maju seluruh dunia.

Kualitas garmen dan juga konveksi kota Bandung kini sudah dikenal hingga ke luar negeri. Terbukti dengan kemampuan para pengusaha ini untuk go international. Sistem pembuatan merek merek ini ada yang berupa sub kontrak dan ada kiha yang datang langsung dari sang pemegang merek.

Sebenarnya fenomena prestisius ini sudah berlangsung sejak lama, namun sayangnya masih banyak sekali masyarakat yang tidak menyadari hal ini. Termasuk dengan beberapa artis yang diantaranya berinisial S, yang masih begitu sombong dengan merek merek kenamaan dunia yang dia kenakan, padahal soal kualitas sama persis dengan yang beredar di pasar busana kota Bandung.

Mendapatkan kepercayaan dari pihak asing tidaklah mudah. Karena standar kompetensi dan tahapan tahapan yang harus dipenuhi cukup rumit dan sulit. Namun berdasarkan pengalaman yang dimiliki oleh para pengusaha konveksi dan garmen kota Bandung, hal ini dapat dilewati.

Investor Industri Konveksi dan Garmen Eksodus Ke Jawa Tengah


Jawa Tengah Menarik Minat Investor Susu dan Garmen
Jawa Tengah Menarik Minat
Investor Susu dan Garmen

Pakar Konveksi – Di Indonesia bidang industri garmen merupakan bidang industri yang terus mengalami peningkatan sehingga begitu diminati oleh investor industri dari mancanegara. Eksodus investor bidang Industri tidak hanya dirasakan oleh industri bidang konveksi dan juga garmen. Bidang industri pengolahan susu juga turut merasakan buah manis pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah republik Indonesia.

Untuk menyambut masuknya investor pengolahan susu terbesar, pemerintah Jawa Tengah sedang mempermudah proses perizinan dan turut serta dalam penyediaan infrastruktur untuk industri pengolahan susu tersebut. Pemerintah Jawa Tengah juga sedang menyiapkan lahan kosong seluas 200 hektar di daerah Ampel Boyolali. Rencananya area tersebut akan diubah menjadi pabrik pengolahan susu dan juga peternakan sapi perah.

Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo mengakui bahwa para investor asal negara Korea Selatan itu sebenarnya hanya memindahkan lahan usahanya karena mereka menilai Jawa Tengah mempunyai daerah yang lebih kompetitif. Sebelumnya para investor sudah menanamkan modalnya di salah satu provinsin di Indonesia, namun kini tengah dipindahkan ke Jawa Tengah.

Diharapkan nantinya industri pengolahan susu ini akan menyerap tenaga kerja hingga sebelas ribu jiwa. Targetnya di tahun 2013, area tersebut sudah berubah menjadi pusat industri dan juga teknologi pengolahan susu.

Selain itu, para investor garmen juga beramai ramai mencabut modalnya dari provinsi lain untuk menanamkannya kembali di Jawa Tengah. Nantinya industri konveksi skala besar ini diharapkan dapat menarik tenaga kerja baru sebesar empat ribu jiwa di kawasan Sragen. Untuk garmen sendiri mereka telah selangkah lebih awal dibanding investor susu dalam membangun pabrik mereka.

Namun gubernur masih dilanda galau terutama saat harus menyikapi masalah pembebasan lahan. Dikhawatirkan masyarakat akan meminta biaya ganti rugi pembebasan dengan harga yang tidak masuk akal. Bibit menghimbau masyarakat Jawa Tengah untuk tidak menaikkan harga pembebasan lahan terlalu berlebihan. Dikhawatirkan para investor tersebut akan pergi dan membatalkan rencana mereka.

Jawa Barat Krisis Tenaga Ahli di Bidang Konveksi dan Garmen



Konveksi
Konveksi
Pakar Konveksi – Industri garmen berkembang semakin pesat di Indonesia terutama di Jawa Barat. Namun perkembangan industri konveksi dan garmen tidak lantas diikuti oleh pertambahan tenaga ahli siap pakai di bidang Garmen.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia atau API Jawa Barat Ade Sudrajat mengakui ada masalah serius yang perlu segera dibenahi untuk industri bidang garmen di Nusantara. Industri garmen di Jawa Barat sendiri kini sedang mengalami krisis dalam menemukan tenaga ahli siap pakai di bidang garmen.

Padahal, memasuki era globalisasi seperti sekarang ini, arena persaingan di bidang industri garmen menjadi semakin ketat. Namun kurangnya tenaga ahli yang profesional dan kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh pekerja konveksi dan garmen di Jawa Barat menjadi kendala serius yang musti di hadapi oleh para pengusaha konveksi dan garmen Jawa Barat.

Seharusnya kini di Jawa Barat sudah terdapat pusat pelatihan pegawai untuk industri konveksi, tekstil dan juga garmen. Hal ini mengacu pada apa yang sudah dilakukan oleh Pemda Jawa Tengah dimana mereka telah berhasil mendirikan pusat pelatihan khusus di bidang industri konveksi dan juga garmen.

Permasalahan tenaga kerja ini adalah permasalahan pertama yang harus diselesaikan oleh pemerintah Jawa Barat. Setelah permasalahan ini berhasil dituntaskan, barulah pemerintah menuntaskan masalah lain yang berkaitan dengan masalah infrastruktur.

Harapan yang dikemukakan oleh Ade Sudrajat itu semoga akan segera terwujud agar para pelaku usaha konveksi dan juga garmen tidak lagi mengalami kesulitan dalam mencari tambahan tenaga kerja yang profesional, ahli dan juga terampil.

Beasiswa di Bidang Garmen Oleh Margo City (2)


Beasiswa di Bidang Garmen Oleh Margo City
Beasiswa di Bidang Garmen
Oleh Margo City

Pakar Konveksi - Margo City hadir dengan sebuah terobosan bagi sosial masyarakat dengan memberikan beasiswa berupa pemberian pelatihan gratis bagi para pelajar asal Depok. Program ini hadir dengan dasar semakin berkembangnya industri garmen dan semakin besarnya kebutuhan garmen akan tenaga ahli di bidang garmen.

Industri garmen tentu saja hadir dengan memuat banyak sekali peluang positif. Salah satunya adalah dengan terbukanya lapangan kerja bagi para penjahit. Namun ada juga beberapa industri garmen yang cenderung selektif dalam mencari penjahit. Karena pakaian yang diproduksi oleh garmen tersebut harus ditangani oleh para penjahit berpengalaman ataupun mereka yang sudah mengecap pendidikan kejuruan resmi. Menanggapi permasalahan ini, Margo City akhirnya berinisiatif untuk membuat program beasiswa tersebut.

Untuk proses seleksi sendiri, Margo City mendapatkan bantuan dari Dinas Pendidikan Kota Depok dan juga Universitas Indonesia. Agar orang orang yang terpilih sebagai penerima beasiswa merupakan orang orang yang tepat.

IGTC digandeng Margo City dalam menjalani program ini karena IGTC juga memiliki kepedulian yang sama dalam dunia pendidikan tanah air. IGTC  juga terus menyalurkan seluruh siswanya untuk menyelesaikan pendidikan ke perusahaan garmen dan tekstil yang selama ini telah menjadi rekan dari IGTC.

Pare penerima beasiswa ini nantinya akan dilatih di Pusat Pelatihan Industri Garmen yang berada di Sentul, Kota Bogor. Lokasi ini dikenal dengan tempat pendidikan dengan kualitas lulusan sangat baik.  IGTC menambahkan bahwa bangkitnya industri garmen di Indonesia berpengaruh besar pada permintaan pasar terhadap para tenaga ahli di bidang garmen. Dan IGTC berhasil menelurkan tenaga ahli tersebut untuk setiap tahunnya.

Beasiswa di Bidang Garmen Oleh Margo City (1)


Margo City Depok Beri Beasiswa Konveksi dan Garmen
Margo City Depok Beri
Beasiswa Konveksi dan Garmen

Pakar Konveksi – Minimnya tenaga ahli di bidang garmen benar benar dirasakan oleh para pengusaha konveksi dan juga garmen di Indonesia. Hal inilah yang menggelitik Margo City  Depok untuk membuat program beasiswa pelatihan garmen untuk pelajar dari kota tersebut.

Pusat perbelanjaan Margo City tercatat telah memberikan beasiswa tersebut kepada lima orang pelajar untuk menuntut ilmu di International Garment Training Centre (IGTC) selama satu tahun. Ini adalah yang kedua kalinya yang dilakukan oleh Margo City. Di tahun sebelumnya Margo City mengeluarkan beasiswa yang sama untuk dua orang pelajar berprestasi dari keluarga tidak mampu.

Program beasiswa tersebut menggunakan dana yang diambil dari program Corporate Social Responsibility (CSR). Hal ini sebagai bentuk perwujudan dari rasa tanggung jawab sosial yang dimiliki oleh Margo City dan ingin segera diwujudkan kepada masyarakat.

Margo City berharap, di tahun tahun selanjutnya, program beasiswa ini akan diberikan kepada lebih banyak pelajar yang berhak untuk mendapatkannya. Namun terlebih dahulu harus disesuaikan dengan kemampuan finansial Margo City.

Margo City mengaku bahwa program yang mereka buat cukup menarik minat banyak masyarakat. Terbukti kalau lima orang pelajar beruntung itu terpilih dari seratus orang yang mendaftarkan diri mereka untuk mengikuti program beasiswa tersebut.

Alasan Margo City menjadikan industri garmen sebagai bidang garapan program beasiswa mereka adalah karena industri garmen  kini semakin menarik minat para pemodal dalam negeri maupun asing. Hampir di setiap kota besar khususnya pulau Jawa, pasti dapat ditemukan industri garmen pakaian untuk dikonsumsi di dalam negeri maupun di ekspor ke mancanegara.

Bersambung

Wednesday, June 6, 2012

Kualitas Pekerja Garmen dan Konveksi Indonesia

Konveksi dan Garmen Menyedot Tenaga Kerja
Konveksi dan Garmen
Menyedot Tenaga Kerja
Pakar Konveksi - Kompetensi tenaga kerja di bidang Industri garmen dan konveksi menjadi tantangan tersendiri bagi para pengusahanya. Kualitas keterampilan pekerja industri garmen sebenarnya masih kurang begitu baik. Mayoritas para pekerja di garmen adalaha lulusan sekolah menengah atas dan juga pertama yang belum memiliki kualitas keterampilan pekerjaan industri garmen dan konveksi yang cukup baik.

Oleh karena itulah, industri garmen dan juga konveksi sangat memerlukan penguatan sumber daya manusia nya. Industri garmen dan juga konveksi kota Bandung, sangat memerlukan lembaga pelatihan keterampilan khusus garmen dan konveksi yang berdiri secara Independen.

Di Jawa Tengah sendiri hal ini sudah diberdayakan. Lembaga pelatihan pekerja tekstil, konveksi dan juga garmen yang mereka dirikan telah mampu menyedot hingga sembilan ratus orang setiap angkatannya. Pelatihan tersebut hanya memakan waktu pendidikan dua puluh lima hari saja.

Namun tetap saja hal ini tidak memberikan solusi yang cukup baik. Karena kendala berikutnya yang harus dihadapi pengusaha tekstil, garmen dan juga konveksi terletak pada mahalnya biaya pelatihan untuk calon pekerja mereka. Padahal pelatihan ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas produk para pengusaha garmen. Di Jawa Tengah sendiri, biaya yang harus dikeluarkan untuk tiap pekerja berkisar dalam kisaran dua setengah juta rupiah.

Di tengah kesulitan mendapatkan pekerja bidang garmen dan konveksi yang baik, para pengusaha tekstil, garmen dan konveksi Indonesia tetap dapat mensejajarkan kualitasnya dengan produk-produk dari luar negeri. Hal ini sangat luar biasa bila mengingat para pengusaha konveksi tersebut berhasil mendapatkan kepercayaan merek dagang luar negeri.

Standar Kualitas Garmen dan Konveksi di Bandung


Suasana Garmen / Konveksi
Suasana Garmen / Konveksi

Pakar Konveksi -  Konveksi skala besar yang biasa kita sebut dengan garmen di Indonesia mengalami geliat positif. Terbukti dengan kepercayaan yang diberikan oleh sejumlah merk dagang pakaian berskala Internasional pada pengusaha garmen lokal asal Bandung. Kualitas produk garmen dan mini garmen yang biasa disebut konveksi di kota Bandung ternyata cukup memuaskan bagi pasar global.

Ade Sudrajat sebagai ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia mengemukakan pengerjaan produk bermerek dagang multinasional telah berlangsung sejak tiga puluh tahun yang lalu. Bahkan sebagian besar produk asing tersebut dikerjakan di sejumlah garmen Indonesia terutama di kawasan Bandung dan sekitarnya.

Industri garmen di Bandung telah memegang kepercayaan merek Internasional tepatnya sejak tahun 1980 an. Dan kepercayaan tersebut berlangsung hingga kini. Industri garmen Bandung ternyata mampu mempertahankan kualitasnya dari tahun ke tahun, dari generasi ke generasi. Standar kualitas produk garmen Bandung sangat mampu untuk memenuhi standar yang diberikan oleh Eropa, Amerka dan juga Jepang.

Nilai ekonomi industri garmen tidaklah sedikit. Setiap tahunnya nilai ekspor industri garmen di Bandung mencapai angka tiga miliar dollar Amerika. Angka tersebut disumbangkan oleh produksi merek dagang yang memiliki nama di tingkat dunia.

Jepang ternyata merupakan negara tujuan ekspor garmen yang menjadi pintu masuk bagi konsumen dari negara lain. Karena untuk standar kualitas produk, Jepang memiliki standar kualitas produk garmen tertinggi di seluruh dunia. Sehingga bila sebuag garmen atau konveksi dapat melakukan ekspor ke negara tersebut, maka untuk mendapatkan standar negara lain adalah hal yang mudah.