Mesin Heat Press sablon kaos ini terlebih dahulu dikenal di Indonesia sebelum kemunculan mesin DTG (Direct TO Garment) yang sekarang ini mulai marak digunakan oleh pengusaha lokal yang bergerak di bidang produksi busana, khususnya kaos. Mesin ini bekerja dengan memanfaatkan sistem panas yang dihasilkan dengan temperatur tertentu yang dalam proses pengerjaannya. Untuk memproduksi sebuah kaos dengan mesin ini dibutuhkan kertas khusus(Inkjet Transfer Paper) sebagai medium untuk memindahkan gambar desain yang nantinya akan disablon pada kaos dengan metode heat press (pemanasan). kemudian, inkjet printer sebagai media untuk mencetak gambar desain yang diinginkan pada transfer paper. Proses pengerjaannya pun terbilang cukup simpel. Sebagai langkah awal, carilah desain gambar ingin anda gunakan
terlebih dahulu. Atau bagi anda yang memiliki sedikit kemampuan mengolah grafik, anda dapat membuat kreasi gambar anda sendiri melalui software pengolah gambar yang umum digunakan seperti Coreldraw atau Adobe Photoshop. Kemudian save desain gambar anda dalam format image. Lalu anda print desain anda dengan menggunakan kertas transfer paper. Tahap terakhir adalah proses heat press di mana transfer paper yang telah diprint dengan gambar yang anda inginkan ditempelkan pada bagian kaos yang terlebih dahulu sudah direntangkan paada bagian bawah mesin heat press. Kemudian bidang pada bagian atas Mesin Heat press ini ditekan ke bawah hingga menekan kaos sekaligus transfer paper dan melalui proses pemanasan dengan suhu tertentu, maka desain gambar yang tadinya tercetak pada kertas transfer dapat diserap oleh bahan kaos. Biasanya Mesin heat press ini sudah dilengkapi dengan timer alert yang otomatis menentukan waktu yang dibutuhkan dalam proses heat press. Pada proses sablon manual, mesin heat press ini digunakan pada proses finishing ketika sebuah kaos sudah selesai disablon. Kaos yang sudah melewati proses pengeringan, kembali di press pada mesin heat press untuk memperkuat penyerapaan tinta sablon pada kaos.
terlebih dahulu. Atau bagi anda yang memiliki sedikit kemampuan mengolah grafik, anda dapat membuat kreasi gambar anda sendiri melalui software pengolah gambar yang umum digunakan seperti Coreldraw atau Adobe Photoshop. Kemudian save desain gambar anda dalam format image. Lalu anda print desain anda dengan menggunakan kertas transfer paper. Tahap terakhir adalah proses heat press di mana transfer paper yang telah diprint dengan gambar yang anda inginkan ditempelkan pada bagian kaos yang terlebih dahulu sudah direntangkan paada bagian bawah mesin heat press. Kemudian bidang pada bagian atas Mesin Heat press ini ditekan ke bawah hingga menekan kaos sekaligus transfer paper dan melalui proses pemanasan dengan suhu tertentu, maka desain gambar yang tadinya tercetak pada kertas transfer dapat diserap oleh bahan kaos. Biasanya Mesin heat press ini sudah dilengkapi dengan timer alert yang otomatis menentukan waktu yang dibutuhkan dalam proses heat press. Pada proses sablon manual, mesin heat press ini digunakan pada proses finishing ketika sebuah kaos sudah selesai disablon. Kaos yang sudah melewati proses pengeringan, kembali di press pada mesin heat press untuk memperkuat penyerapaan tinta sablon pada kaos.